Gue pertama kali suka menulis tuh sejak SMA kelas 2. Terima kasih buat sahabat gue, Anna, sehingga akhirnya gue bener-bener suka nulis.
Pada awalnya sih kesukaan menulis gue muncul buat mencurahkan isi hati (baca: tekanan, stress, kesedihan, dan sebagainya). Setelah menulis yang biasanya menghasilkan puisi, perasaan gue langsung plong. Rasanya ada suatu beban yang udah terangkat. Ya, mungkin karena beban gue udah terbagi dengan tulisan-tulisan itu.
Sekarang gue merasa sangat terbantu dengan kesukaan menulis ini. Yang paling gue rasakan adalah bisa lebih mendewasakan gue sendiri. Kadang saat gue membaca ulang kembali tulisan-tulisan lama itu gue banyak mendapatkan pelajaran. Begitu banyak yang mencerminkan ketidakdewasaan gue pada saat-saat itu. Dan begitu banyak pula pelajaran yang bisa gue dapat serta perbaikan dan perubahan yang sudah terjadi dalam diri gue.
Walaupun sudah sering menulis, tapi gue tetep ga bisa menghasilkan puisi yang "menggetarkan" tanpa sumber inspirasi yang bener-bener kuat. Herannya lagi gue cuma bisa menghasilkan tulisan yang bener-bener bagus di saat gue sangat tertekan ataupun sangat sedih. Kalau perasaan gue lagi riang gembira, jangan harap gue bisa menghasilkan tulisan yang bisa menyentuh hati. Ya.. sekarang gue masih tetep belajar menuangkan semua inspirasi, baik itu senang maupun sedih, ke dalam tulisan.
Dua post setelah ini gue dedikasikan untuk sahabat terbaik gue Anna Steven, untuk segala kebaikan, waktu yang diluangkan buat gue yang bawel ini, dukungan, pelajaran, dorongan, coklat-coklat yang sering gue dapet, dan sudah menjadi sahabat gue selama ini. Biarpun waktu dan tempat membuat kita semakin jarang bertemu, semoga persahabatan kita tetap abadi.
No comments:
Post a Comment